Friday, December 1, 2023

JURNAL REFLEKSI SEMINAR PPG (Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya)

 Refleksi Mata Kuliah Pemahaman Peserta Didik PPG Prajabatan

By: Asma Rayfanna Zu'ma.,S.Sos.,Gr


Nama Matakuliah

Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

“Profiling Peserta Didik”

Review pengalaman belajar.

Pada mata kuliah ini saya belajar tentang bagaimana memahami peserta didik. Dimana pada mata kuliah ini kami belajar tentang perkembangan kognitif, psikososial, emosional dan sosial konteks pada peserta didik, termasuk juga profiling peserta didik. Dimana kita tahu bahwa peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda di tinjau dari aspek-aspek perkembangannya. Sehingga pentingnya bagi guru BK untuk memahami perbedaan dari masing-masing kelas bahkan masing-masing individu di dalam kelas. Tentunya hal ini berguna bagi guru BK dalam melaksanakan tugas sebagai guru BK/konselor sekolah

Dengan memahami peserta didik, maka guru BK dapat menerapkan strategi layanan yang sesuai dengan karakter siswa. Misalnya profiling peserta didik dalam satu kelas, siswa dalam kelas tersebut terdapat beberapa kelompok (geng) sehingga bagaimana meningkatkan kekompakan di dalam kelas tersebut, bisa dengan Focus Group Diskussion (FGD)/Project Based Learning (PBL) dengan mengacak anggota kelompok.

Selain itu, memahami masing-masing individu di dalam kelas guru BK akan lebih mudah ketika melaksanakan konseling individual. Karena guru BK menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Selain itu, guru BK yang memiliki pemahaman lebih terhadap peserta didik akan lebih dekat dengan peserta didik, sehingga guru BK tidak di cap negative (polisi sekolah) oleh peserta didik, melainkan sahabat siswa.  Pemahaman terhadap peserta didik tidak lain bertujuan untuk mengefektifkan layanan bimbingan konseling yang di lakukan.

Selain yang di sebutkan di atas, pada mata kuliah ini juga mempelajari terkait assessment, dimana assessment di gunakan untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan peserta didik, sehingga guru BK dapat membuat program layanan BK di sekolah yang tepat sasaran. Artinya topik-topik bahasan yang di berikan oleh guru BK kepada peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik yang tentunya terkait pada bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Yang kemudian di buatlah perencanaan layanan bimbingan konseling (RPL BK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan layanan BK di sekolah.

Refleksi pengalaman belajar yang dipilih

Dalam mata kuliah pemahaman peserta didik dan pembelajarannya, terdapat 6 topik yang di pelajari : 1) Teori belajar dan motivasi belajar anak, 2) Teori perkembangan kognitif psikososial, emosional, sosial konteks, 3) Profiling peserta didik, 4) Kerangka strategi, 5) Pengukuran Pemahaman belajar peserta didik (Assesment), 6) Lesson planning ( RPL BK) Penyusunan, Evaluasi dan Refleksi. Semua topik dalam mata kuliah ini sangat penting dan saling berkesinambungan.

RPL BK dapat di buat berdasarkan hasil assement, tanpa assessment RPL BK ynag di buat tidak akan sesuai dan tidak tepat sasaran. Assessment awal dapat di lakukan dengan menggunakan Angket Kebutuhan dan Permasalahan Peserta Didik (AKPD), Alat Ungkap Masalah (AUM), atau Daftar Cek Masalah (DCM), dan lain sebagainya. Dari beberapa alat assessment tersebut yang pernah saya coba praktikkan di tempat PPL yakni AKPD. Karena menurut saya AKPD dengan aplikasi yang telah tersedia, dapat lebih efektif Ketika proses analisis.

Setelah melakukan analisis dari respon peserta didik menggunakan AKPD, dapat di temukan kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Sehingga dapat di buat program layanan yang di berikan. Termasuk pada topik-topik bahasan dalam layanan BK. Selanjutnya di buatlah Rencana Layanan Bimbingan Konseling dengan memperhatikan dan mempertimbangkan strategi, media dan juga waktu. Tentunya layanan BK yang di rencanakan di harapkan dapat efektif dan dapat mencapai tujuan dari layanan yang di berikan.

Ketika belajar materi tersebut penulis menggunakan beberapa strategi, diantaranya membaca, searching melalui google maupun youtube, dan diskusi dengan teman atau brainstorming. Strategi yang penulis terapkan penting bagi penulis sebagai profesi guru nantinya untuk dapat di implementasikan dalam layanan BK di sekolah nantinya. Penulis merasa senang telah mempelajari mata kuliah ini, karena mata kuliah ini menunjang kinerja guru BK lebih baik, dan efektif dalam memberikan layanan BK.

Analisis artefak pembelajaran

Alat Assesment : https://drive.google.com/file/d/1WvUnZzEEshPBS-GUlrcWkSl1rfP2shDw/view?usp=share_link

Artefak yang cantumkan di atas merupakan beberapa alat untuk melakukan assessment. Dimana assessment merupakan Langkah awal sebelum menentukan program yang akan di canangkan. Untuk proses assessment sendiri menggunakan alat yang ada pada artefak tersebut beragam, sesuai dengan kemampuan guru BK dan konseli. Misalnya bisa menggunakan google form, hal ini sangat membantu guru BK dalam proses analisis, dan juga hemat kertas. Namun kelemahannya yakni peserta didik harus mengeluarkan kuota untuk mengisi instrument tersebut. Bisa juga secara manual dengan sebaran formulir (kertas), namun guru BK membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses analisis. Dan peserta didik lebih mudah dalam mengisi instrument yang di bagikan.

Pembelajaran bermakna (good practices)

Berdasarkan hasil belajar dari mata kuliah ini penting bagi penulis untuk memperhatikan kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Karena banyak juga guru BK yang membuat program layanan berdasarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan kita sama-sama tahu bahwa karakter setiap peserta didik berbeda apalagi beda tahun. Oleh sebab itu perlunya melakukan assessment terlebih dahulu. Dan menghilangkan budaya yang sifatnya continue tapi tidak tepat sasaran.

Layanan BK yang tepat tentunya dapat memberikan efek yang positif terhadap perilaku peserta didik baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir. Dan juga penerapan strategi yang sesuai dengan karakter peserta didik zaman sekarang dapat menunjang ke efektifan dan keberhasilan tercapainya tujuan layanan BK.

Belajar hal-hal baru, dan mencoba sesuatu yang berbeda dari biasanya kadang di perlukan. Jika memang memiliki dampak positif kenapa tidak? Perlunya banyak belajar kepada orang lain kapanpun dan dimanapun untuk menambah wawasan dan pengetahuan baru. Sehingga dapat menerapkan layanan BK yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik. Sekaligus menerapkan strategi layanan yang kreatif, inovatif dan menarik bagi peserta didik.

 


No comments:

Post a Comment

ANGKET GAYA BELAJAR

  Lampiran III ANGKET GAYA BELAJAR NAMA            :                                                                        ASAL SEKOLAH...