Refleksi Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional PPG Prajabatan
by: Asma Rayfanna Zu'ma,S.Sos.,Gr
Nama Matakuliah |
Filosofi Pendidikan Indonesia “Peran Guru” |
Review pengalaman belajar. Topik
Falsafah Ki Hajar Dewantara |
Pada mata kuliah ini saya mempelajari
banyak hal, khususnya peran guru dalam pendidikan. Dimana guru bukan sekedar
mengajar dengan memberikan pengetahuan baru, dan membuat siswa menjadi
pintar. Namun guru memiliki beberapa peran sebagaimana yang di sampaikan oleh
Ki Hajar Dewantara yakni “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani”. Ing ngarsa sung tuladha artinya di depan
sebagai teladan, maksudnya yaitu seorang guru hendaknya memiliki pribadi yang
baik karena setiap perilaku yang di lakukan oleh guru akan di rekam oleh
siswa dan akan di contoh oleh siswa. Oleh sebab itu, sebelum seorang guru
meminta dan mengajarkan kedisiplinan maka terlebih dahulu guru tersebut
menerapkan kedisiplinannya. Begitupun baaimana berpakaian, berucap, dan
perilaku lainnya. Ing madya mangun karsa yaitu di tengah sebagai pemberi ide,
maksudnya yakni seorang guru dapat menjadi rujukan siswanya, memberikan
alternatif solusi bagi siswanya, dan pengetahuan serta pengalaman baru bagi
siswanya. Tut wuri handayani yaitu di belakang sebagai pendorong atau pemberi
semangat, artinya guru mampu mengarahkan dan memberikan motivasi agar siswanya
memiliki semangat belajar yang tinggi. Dalam memberikan pendidikan guru perlu
memperhatikan beberapa hal di antaranya kodrat zaman dan kodrat alam siswa.
Kodrat zaman artinya guru harus bisa mengikuti perkembangan teknologi
digital, dengan memanfaatkan teknologi yang tengah berkembang, dan juga sosio
kultural yang ada di lingkungan sekolah atau tempat tinggal siswa. Kedua, berkaitan dengan cara memandang
siswa. Dimana siswa memiliki keunikan masing-masing, sehingga guru harus bisa
memahami perbedaan di antara semua siswanya, tanpa membanding-bandingkan satu
sama lain. Setiap individu di ciptakan dengan kelebihannya masing-masing,
maka guru harus bisa membantu siswanya dalam menemukan dan memunculkan serta
mengembangkan kelebihan yang di miliki. Peserta didik
memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut dapat di lihat
melalui perilaku peserta didik. Peran guru Bk yakni memberikan penguatan
terhadap perilaku peserta didik yang sesuai dengan aturan dan adat istiadat
yang berlaku. Dan memberikan modifikasi perilaku jika terdapat peserta didik
yang memiliki perilaku menyimpang. Ketiga, Pendidikan di laksanakan dengan
tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan Pancasila sebagai fondasi pendidikan
Indonesia. Pancasila merupakan
dasar NKRI, dan pancasila dibuat sesuai dengan kehidupan masyarakat
Indonesia. Dengan Pancasila sebagai Fondasi pendidikan, di harapkan dapat
menghasilkan peserta didik yang memiliki nilai-nilai luhur pancasila,
termasuk 6 dimensi dalam profil pelajar Pancasila, diantaranya Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
Bergotong royong, Bernalar kritis, Kreatif, dan Mandiri. Untuk layanan
bimbingan konseling di berikan sesuai dengan kebutuhan dan permaslaahan
peserta didik melalui asesmen terlebih dahulu. Sehingga layanan yang di
berikan tepat sasaran, dan sesuai dengan kurikulum merdeka yang saat ini
tengah di gaungkan oleh kementrian pendidikan serta kurikulum yang di gunakan
oleh sekolah. |
Refleksi
pengalaman belajar yang dipilih Profil
peran guru yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor |
Dalam mata kuliah filosofi pendidikan
Indonesia terdapat 5 topik, sebagaimana di ringkas pada review mata kuliah di
atas. 5 topik tersebut diantaranya; 1) Perjalanan pendidikan nasional, 2)
Dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara, 3) Identitas manusia Indonesia, 4)
Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia, 5) Telaah praktik baik
pendidikan Indonesia. Semua topik dalam mata kuliah tersebut sangat penting
karena saling berkesinambungan. Dimana topik-topik tersebut mengajarkan
mengenai perjuangan pendidikan yang di lakukan oleh pahlawan-pahlawan
pendidikan Indonesia, sehingga sepatutnya seorang guru meneruskan perjuangan
tersebut dengan menajalankan tugas sebagai guru dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, mengajarkan bagaimana peran
guru di sekolah, bagaimana memandang setiap siswa yang tentunya di sekolah
akan berhadapan dengan banyak siswa dan juga rekan guru atau bahkan wali
siswa. Melihat Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas dan tentunya
memiliki suku, Bahasa dan adat yang tentunya beragam, sehingga bagaimana guru
menghadapi individu yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya, mengajarkan tentang tujuan
dari pendidikan di Indonesia dengan melihat aturan pendidikan Indonesia serta
kurikulum pendidikan Indonesia saat ini. Sehingga sebagai calon guru yang
professional mampu merencanakan bagaimana proses pelaksanaan pendidikan di
sekolah, khususnya dalam layanan bimbingan konseling. Mempelajari topik-topik di dalam mata
kuliah tersebut tentunya saya menggunakan beberapa strategi di antaranya
melalui membaca baik membaca materi yang tertera di Learning Management
System (LMS) maupun searching di internet dan youtube, diskusi dengan
kelompok atau bahkan diskusi dengan teman satu kelas, serta membuat proyek
kelompok. Strategi yang saya gunakan untuk mempelajari
topik-topik tersebut selain penting bagi saya juga bagi siswa saya nantinya.
Karena saya telah merasakan sendiri bagaimana efektifitas belajar menggunakan
strategi-strategi tersebut. Sehingga saya bisa sharing kepada mereka
baberapa alternatif belajar yang efektif. Awal saya membaca nama mata kuliah ini,
saya penasaran tentang isi dan materi dari mata kuliah tersebut. Seiring
berjalannya waktu saya merasa bahwa mata kuliah ini sangat penting, dan saya
merasa senang. Dengan mempelajari materi tersebut saya dapat mengintropeksi
diri saya sendiri tentang apa yang belum ada dalam diri saya sebagai calon
guru professional dan apa yang harus saya benahi dari diri saya. |
Analisis
artefak pembelajaran |
Dasar-dasar Pendidikan Ki
Hajar Dewantara
: https://youtu.be/LZUiaG_SBO0 Pengalaman belajar saya terkait topik ini,
saya memahami lebih jauh bagaimana peran guru di sekolah, khususnya sebagai
guru bimbingan konseling. Dimana guru BK berperan untuk membantu siswa
memahami dirinya sendiri, termasuk pada bagaimana cara belajar yang baik,
bagaimana berperilaku sosial dan menjadi pribadi yang baik, serta
merencanakan karir setelah lulus dari sekolah, juga membantu peserta didik
mencapai 6 dimensi profil pelajar Pancasila. Di samping itu, bagaimana guru
BK mampu memberikan kesan positif terhadap siswa, sehingga layanan BK menjadi
sesuatu yang menarik dan di tunggu-tunggu oleh siswa. Artefak yang saya cantumkan di atas
menggunakan media audio visual, di samping saya memperoleh pemahaman mengenai
dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara, saya juga ingin orang lain belajar
hal yang sama. Sehingga saya buat media tersebut dan di unggah di laman
youtube untuk memudahkan orang lain/audience mengaksesnya. Hal ini tidak lain
bertujuan untuk kebermanfaatan. Karena sejatinya seorang guru memberi tanpa
berharap kembali. |
Pembelajaran
bermakna (good practices) Guru pembelajar sepanjang
hayat Inovasi
belajar yang dapat di lakukan Membentuk
karakter disiplin dari kebiasaan |
Pendidikan akan terus berkembang secara
dinamis, sehingga sebagai seorang guru tentunya juga harus terus berkembang,
mengasah skill dan mengembangkan pengetahuan melalui berbagai workshop,
webinar/seminar, pelatihan, forum diskusi dan sebagainya. Artinya menjadi
seorang guru merupakan pembelajar sepanjang hayat. Memperbaiki makna guru
bagi diri sendiri, bahwa guru adalah profesi yang mulia, dimana hal yang
paling utama sebagai seorang guru adalah mengantarkan siswa-siswinya menjadi
individu yang siap terjun di masyarakat, artinya mereka memiliki
kecakapan-kecakapan yang di butuhkan di masyarakat dan kehidupannya setelah
lulus dari sekolah. Beberapa contoh yang bisa di terapkan yakni
dengan memulai kegiatan belajar atau layanan BK dengan mengecek kerapian
pakaian siswa sebelum memulai belajar di kelas, mengecek kebersihan kelas,
memberikan kesempatan pada siswa untuk berargumen atau bertanya, memberikan
apresiasi kepada siswa yang berani berargumen atau bertanya. Hal tersebut
mungkin terlihat sepele, namun jika di lakukan berulang maka akan di anggap
penting, sehingga secara tidak langsung akan menjadi kebiasaan yang di
lakukan tanpa di suruh atau di minta oleh guru maupun orang lain. |
No comments:
Post a Comment