Nama :
Asma Rayfanna Zu’ma,S.Sos.,Gr
Prodi :
Bimbingan Konseling
Mata Kuliah : Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan
ELABORASI PEMAHAMAN TOPIK 1
- Apa yang Anda pahami setelah
mempelajari mengenai pendidikan multikulturalisme, mediasi, dan potensi belajar
dalam pendidikan? Apa pentingnya hal ini bagi Anda?
Jawab : Pendidikan
multikulturalisme
paling tidak menyangkut tiga hal, yaitu:
1) Ide
dan kesadaran akan nilai penting keragaman budaya, Kiranya perlu peningkatan
kesadaran bahwa semua siswa memiliki karakteristik khusus karena usia, agama,
gender, kelas sosial, etnis, ras, atau karakteristik budaya tertentu yang
melekat pada diri masing-masing.
2) Gerakan pembaharuan pendidikan, Ide penting
yang lain dalam pendidikan multikultural adalah sebagian siswa karena
karakateristiknya, ternyata ada yang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk
belajar di sekolah favorit tertentu, sedang siswa dengan karakteristik budaya
yang berbeda tidak memiliki kesempatan itu.
3) Proses Pendidikan, Pendidikan multikultural adalah proses menjadi, proses yang berlangsung terus-menerus dan bukan sebagai sesuatu yang langsung tercapai. Tujuan pendidikan multikultural adalah untuk memperbaiki prestasi secara untuh bukan sekedar meningkatkan skor. Persamaan pendidikan, seperti halnya kebebasan dan keadilan, merupakan ide yang harus dicapai melalui perjuangan keras. Perbedaan ras, gender, dan diskriminasi terhadap orang yang berkebutuhan akan tetap ada, sekalipun telah ada upaya keras untuk menghilangkan masalah ini.
Mediasi, Menurut Vygotsky, belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting. Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar. Kedua, proses secara psikologisial sebagai proses yang lebih tinggi dan essensinya berkaitan dengan lingungan sosial budaya.
Potensi Belajar, Potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih belum tergali dalam arti masih terpendam dan dapat dimunculkan menjadi sesuatu yang nyata, sehingga membutuhkan sebuah proses untuk dikembangkan hingga suatu level yang lebih tinggi dan digunakan secara optimal. Slah satu cara yang dapat di lakukan dalam mengembangkan potensi beajar peserta didik yakni dengan Pendidikan multicultural, dan juga mediasi, dimana Pendidikan seharusnya berpusat pada peserta didik.
Bagi saya hal ini sangat penting karena demi bisa memberikan layanan Bimbingan
Konseling maka seharusnya seorang guru BK mengetahui dan memahami betul
perbedaan kultur sosial budaya peserta didiknya. Dan dengan mempelajari Pendidikan
multikulturalisme serta mediasi dan juga potensi belajar peserta didik, maka
guru BK dapat menerapkan metode yang efektif dalam pemberian layanan Bimbingan
Konseling.
- Apa yang Anda pahami terkait
dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu sebagai alat psikologis dan
mediasi, dan bagaimana konsep-konsep ini selanjutnya dapat berkontribusi
pada teori pembelajaran dan pengajaran?
Jawab : Sosiokultural sebagai alat psikologi dan mediasi yakni untuk melihat
perilaku siswa/konseli berdasarkan latar belakangnya, hal ini berkaitan dengan
teori behavioristik pula yang memandang bahwa perilaku manusia di pengaruhi
oleh lingkungannya. Dan juga membuat cara pandang saya sebagai guru/konselor
bahwa siswa/konseli memiliki potensi diri yang membutuhkan bantuan untuk di
kembangkan.
- Bagaimana menurut Anda
penerapan konsep tersebut dalam pendidikan di Indonesia? Silahkan
berdiskusi dengan mencari referensi yang ada dalam konteks pengajaran
serta pembelajaran di Indonesia.
Jawab : Konsep tersebut sangat baik dan memang perlu di laksanakan serta
di kembangkan sedemikian rupa agar lebih jelas lagi. Karena melihat Indonesia begitu
banyak ragam budayanya, sehingga Pendidikan sosio kultural memang harus ada
untuk meningkatakn dan menyadarkan kepada semua elemen yang ada dalam dunia
Pendidikan bahwa setai individu itu berbeda dan memiliki keunikannya
masing-masing sesuai dengan latar belakang sosial budayanya.
- Apa saja yang dapat Anda
terapkan nantinya sebagai guru terkait pemahaman Anda?
Jawab : Ada beberapa hal yang bisa saya terapkan setelah memahami materi
ini, diantaranya :
1. Melakukan diskusi klasikal atau kelompok dan pembahasan aktif
tentang sebuah budaya, misalkan perayaan imlek dan kebudayaan tionghoa.
2. Memperkenalkan
kebudayaan-kebudayaan di Indonesia melalui kegiatan karnaval budaya
3. Menumbuhkan interaksi yang inisiatif dengan orang atau
kelompok yang mempunyai kompetensi dalam suatu kebudayaan.
4. Meningkatkan pemahaman
mengenai persamaan dan perbedaan di kalangan siswa yang berasal dari beragam
etnis.
- Bagaimana Anda memandang
kesiapan Anda sebagai guru dengan memahami konsep tersebut?
Jawab : Saya mengetahui dan memahami beberapa budaya yang ada di
Indonesia khususnya di daerah tempat tinggal saya. Saya belajar untuk
menguatkan nilai toleransi dari berbagai segi, mulai dari sosial, kebudayaan,
agama, ekonomi maupun politik. Bagi saya setiap individu itu unik, dan mereka
memiliki hak untuk mendapat pelayanan yang baik. Tanpa memilah dan memilih
budaya tertentu.
- Pertanyaan apa yang ingin
Anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut?
Jawab : Bagaimana cara mengurangi ke fanatikan seseorang terhadap
sesuatu hal? Karena sering terjadi fanatik dampat merugikan diri sendiri ataupun
orang lain.
No comments:
Post a Comment